Rizky memperlihatkan hasil gambarnya |
Kisah Rizky, Si Anak Hebat Penderita Leukemia. Robot-robot kecil itu mulai tersusun rapi. Jari-jari mungil menangkap nya satu persatu. Di bawah sinar mentari pagi, terlihat sosok kecil sedang bermain layaknya anak usia dini.
Rizky, namanya. Meski sudah berumur 11 tahun tetapi tampak masih berusia 5 atau 7 tahun. Bukan karena kurang gizi sampai tubuhnya tak sebesar teman sebaya. Tetapi, ada penyakit ganas sedang mengerogitinya.
Beberapa tahun ini, Rizky mengidap penyakit kekurangan sel darah putih. Tubuhnya jadi pucat dan kurang bertenaga. Tak ada pekerjaan yang dapat dilakukan, karena raga itu tak kuat menahan beban.
Dia tak boleh kecapean, tak bisa pula berlama-lama di bawah terik mentari. Keadaan itulah yang mengharuskan dirinya berdiam diri di rumah.
Rizky bermain robot |
Bangku sekolah dasar sempat dicicipi tapi hanya sampai kelas 4 saja. Orangtuanya tak tega, kala melihat darah mengucur deras di hidung setiap Rizky pulang sekolah.
Keadaan ini mengharuskan Rizky tak melanjutkan sekolah. Sudah dua tahun terakhir dia tak lagi merasakan nikmatnya bangku sekolah. Sehari-hari hanya berdiam diri di rumah. Menonton televisi dan bermain robot-robot an saja.
Penyakit yang diderita nya tersebut bukan tak diobati. Dia bahkan berkeliling dari rumah sakit ke rumah sakit, bahkan tak hanya ke Pontianak saja tetapi sampai di bawa ke Batam.
Transfusi darah dilakukan. Akhirnya ada sedikit warna merah di tubuhnya. Tapi sayang, dokter mengatakan harus operasi dan itu berisiko. Bisa menyebabkan kelumpuhan. Jika tidak, minimal dalam dua minggu harus cuci darah.
Menjumpai Rizky di kediamannya |
Tapi, sebagai orangtua yang sayang dengan anaknya. Keluarga Pak Razi memutuskan mencari pengobatan alternatif hingga ditemukan ramuan obat tradisional. Beruntung, sejak Oktober tahun 2017 hingga sekarang kondisi Rizky mulai membaik.
Tubuhnya memang masih pucat, bibirnya apa lagi. Tapi setidaknya kini telah membaik.
Ditengah keadaan seperti itu, Rizky ingin sekali kembali ke sekolah. "Pengen ke sekolah. Bisa bermain dengan kawan-kawan"
Katanya ketika kami ngobrol di teras rumahnya beberapa waktu lalu. Namun, kondisi nya belum pulih, keinginan itu hanya bisa diterbangkan ke awan, berharap semesta dapat mengabulkan nya.
Sekarang, Rizky hanya main di rumah saja. Hari-hari nya tentu amat membosankan. Tapi, tak sedikit pun terlihat keluhan dimatanya. Bibirnya terus tersenyum iklas menerima semua itu. Dia sangat patuh terhadap orangtua. Tak mau membangkang.
Foto bersama dengan Rizky |
Bertahun-tahun mengidap leukemia di usia muda, Rizky tetap tegar. Dia tetap kuat bak robot-robot superhero yang selalu dimainkan.
Dia sosok yang kreatif, penyabar dan tulus. Hal itu tergambar jelas dari perlakuan nya terhadap Adik-adiknya. Rizky juga sangat piawai menggambar, jika diasah terus, bisa saja dia jadi seorang pelukis.
Namun, berada di pojok Kabupaten, sehingga aksesnya tak sebebas kota. Rizky hanya bisa meluapkan segala rasa dibawah barisan kelapa. Menyampaikan pesan dari derasnya sungai.
Rizky dan adiknya sedang bermain sambil belajar |
Ketegaran yang dimiliki Rizky akan membuat nya sembuh dan mengalahkan segala penyakit dalam waktu singkat.
Semoga dia tidak harus mimisan lagi kala capek. Dia butuh bergaul dengan teman sebaya, tapi Tuhan lah yang punya kuasa untuk mewujudkan mimpi Rizky.
Rizky adalah sosok tegar dan tulus di Desa Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar, Kubu Raya.
Semangat nya terus berkobar, takkan berhenti dia berjuang.
#Day15
#IsaNaumiChallenge
Semoga penyakitnya menjadi penggugur dosa buatnya. Amiin allahumma amiin
ReplyDeleteAminn..semoga
ReplyDeletesemangat..
ReplyDeletesedih, semoga tetap semangat.
ReplyDeletesemangat ya
ReplyDelete