Berada di Jalur Antar Negara, Kampungku Menyepi Tanpa Listrik dan Jaringan. Seberapa pentingkah listrik dalam aktivitas sehari-hari terutama di daerah yang sangat dekat dengan pusat ibukota provinsi?
Dewasa ini, listrik menjadi kebutuhan utama untuk membantu berbagai aktivitas keluarga, untuk memasak nasi, menghidupkan kulkas dan yang paling penting adalah memberi penerangan di rumah. Akan tetapi, kebutuhan tersebut tidak dirasakan oleh masyarakat di dusun Enggang Raya, Dusun Bawas, Dusun Pak Rio, serta Dusun Benuah yang berada di kawasan Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya.
Dusun Enggang Raya, tempat tinggal saya adalah penduduk translokal pada tahun 2004. Meski sudah hampir 15 tahun bernaung di sini, belum ada PLN masuk. Padahal, kampung ini menjadi jalan antar negara, Malaysia dan Brunei.
Tidak hanya itu saja, jarak dari ibukota provinsi, Kota Pontianak hanya sekitar satu jam. Jika dilihat memang tidak jauh dan dihuni oleh banyak penduduk. Saat ini, masyarakat hanya mengandalkan mesin dompeng atau genset. Dalam satu malam, paling sedikit harus menghabiskan 21.000 (dua puluh satu ribu rupiah) dan dalam satu bulan setidaknya habis 630.000 (enam ratus tiga ratus ribu rupiah). Bisa dibayangkan berapa banyak uang yang dihabiskan untuk memberi penerangan yang hanya bisa menyalakan lampu dari pukul 18.00 - 22.00 WIB.
Setelahnya, kembali menggunakan pelita atau kembali ke zaman dulu, ketika saya masih kecil di kampung pedalaman. Padahal, sekarang ini daerah kami sudah termasuk dalam area berkembang karena tepat berada di jalan trans dan jalan antar negara.
PLN ini memang sangat dibutuhkan. Namun sayang, janji manis untuk mengadakan PLN yang ada sejak tahun 2010 itu hingga kini belum ada juga. Memang, sejak 2018 lalu sudah ada tiang-tiang menjulang, tetapi belum juga lampu-lampu bersinar di sekitar daerah tersebut. Janjinya adalah 2019 ini akan ada dan semoga saja bisa terwujud sebab sudah bertahun-tahun masyarakat harus mengunyah janji-janji manis tapi tidak ada bukti.
Tidak Ada Jaringan
Beberapa bulan lalu, ada anggota keluarga kami yang meninggal dunia, berita duka tersebut tidak diketahui pihak keluarga di kampung. Tiba-tiba saja, ambulance datang membawa jasad si anak tersebut.
Kejadian lain adalah sulitnya menjalin komunikasi anak yang merantau karena harus melanjutkan pendidikan atau bekerja dengan orangtua di kampung. Jangankan untuk berselancar di dunia maya, telepon atau SMS saja jangan harap bisa dengan mudah.
Wajar saja akhirnya di tempat kami jauh dari paparan informasi. Menonton berita tidak bisa, membaca berita online juga tidak memungkinkan, apalagi koran. Ketiadaan jaringan ini mengisolasi kehidupan yang akhirnya hanya dapat bertegur sapa dengan angin dan raungan kendaraan di jalan raya.
Jika saja ada jaringan di daerah, informasi akan cepat berkembang dan ini memiliki potensi untuk membantu pengembangan sumber daya manusia di daerah tersebut. Apalagi jika disertai dengan hadirnya listrik.
Edi Kamtono, Walikota Pontianak mengatakan bahwa setiap tahunnya di Kota Pontianak pertambahan penduduk mencapat 14-15 ribu dan ini juga ada dari Kabupaten Kubu Raya dan Mempawah. "Saya berharap Kubu Raya dan Mempawah dapat berkembang sehingga ada lapangan pekerjaan yang memadai dan membantu menekan pertumbuhan penduduk di Kota Pontianak," katanya ketika memberi sambutan di pemancangan tiang pertama RS Kharitas Bhakti (29/1/2019).
Perkembangan tersebut khususnya di daerah yang menjadi jalur antar negara adalah dengan mudahnya akses jalan (sudah ada), listrik (belum ada), serta jaringan (belum ada) sehingga arus informasi dapat berkembang dengan pesat.
Harapnnya adalah perangkat desa dan pemerintah daerah dapat bersinergi dan melibatkan masyarakat serta stakeholder untuk pengembangan daerah. Apalagi, di dekat kawasan tersebut terdapat beberapa tempat wisata yang dapat
Padahal kubu Raya dekat ya ke kota pontianak ,ada bandara juga disana. Aku kira seluruh daerah kalbar sdh mndapatkan pasokan listrik dengan merata. Semoga tahun ini benar2 terwujud ya ,daerah enggang Raya busa menikmati listrik
ReplyDeletengga kak, kalo kubu raya masih banyak banget daerah yang tertinggal, cuma daerah kami ini yang benar2 terisolir padahal dekat pontianak dan jadi jalan trans dan antar negara tapi blm termajah listrik apalagi jaringan hehe,,
Delete