“Kusadar
ku tak seindah mentari hangatkan dinginnya resah hatimu, kusadar ku tak seindah
melodi mengiringi jejak langkahmu” itu lah sepengal lirik
lagu yang dinyanyikan Risa dengan gitar manis nya ditaman belakang rumahnya.
Cewek yang terlihat tomboy ini kemana-mana memang tidak lupa dengan gitarnya
itu. Disela-sela kesibukan kuliah, ia menyempatkan diri untuk bermain gitar.
“makin romantis aja lagu
yang kamu mainkan, Ris.” Puji Eca kepada Risa
“ biasa aja ca, itu lagu
kesukaan aku”. Jawab Risa dengan sedikit malu.
“ Aku tau, itu lagu pasti
untuk Aditkan ?, sinidir Eca
“tau aja sih, ca”.
Memang Risa sangat
menyukai lagu itu, alasannya karna lagu itu dirasa tepat untuk pengungkapan
hatinya kepada Adit kekasihnya. Meski terlihat tomboy, tapi Risa termasuk cewek
yang romantis. Ia suka membuat kata-kata indah.
“ketika malam menghampiri, mungkin mata ini tak bisa memandang indahnya
senyummu itu, tapi bintang akan datang membawa lukisan namamu dihatiku”
Sepenggal sajak yang
pernah dilansirkan Risa kepada Adit. Menurutnya, dengan tulisan itulah
pengungkapan seluruh isi hatinya. Tak jarang Adit jadi tersipu malu karena
ungkapan dari Risa.
“kamu ya paling bisa buat
aku selalu tersenyum,” pujian pun terlontar dari Adit.
“Iya, kenapa sayang ? itu
yang aku rasa sekarang.”
Percakapan panjangpun
mereka lalui hingga menambah hangatnya malam tanpa bintang tersebut. Ketika
suasana semakin larut, malam pun tak berkutik untuk menghalangi tawa yang
mereka tautkan.
Risa adalah mahasiswi
disalah satu universitas di Bogor. Ia merasa sangat bahagia mempunyai pacar
yang perhatian, karna ia tinggal jauh dari orang tua dan kurang dapat perhatian
juga. Awalnya memang mereka menjalin hubungan jarak jauh dan Adit pun sangat
jarang ngasi kabar ke Risa. Tapi
dengan penuh setia Risa tetap menunggu meski dengan serentetan rasa dihati. Tak
jarang juga, sekumpulan tanya terbesit dalam bibir manis teman-temannya.
“Ris, kamu masih mikirin
Adit ?” Eca bertanya dengan muka sinisnya.
“ iya, memangnya kenapa
ca ?” jawab Risa dengan nada santai
“ bukannya dia gak pernah
kasi kabar ?”
“dia gak kasi kabar karna
ada alasan ca”
Meski Risa sudah memberi
pengertian kepada Eca, tetapi dia tetap saja ngotot memberi pandangan lain kepada Risa, sahabatnya.
“ eh, Ris, kalo memang
cowok sayang sama ceweknya, ia akan berusaha untuk bisa menghubunginya. Bukan
kayak si Adit”
“huusss, kok kamu jadi
ngomong gitu, ca ??”
“Iya ni si Echa, ndak
liat kawannya lagi galau tingkat badai” sambar Angel sahabat dekat mereka
“Maaf, maaf. Bukan maksud
aku gitu, tapi aku geram liat tingkah cowok gitu.” Eca pun merasa bersalah.
“tapi janagn ngomong gitu
kali , ca.” lanjut Angel
“udah, udah, kok malah
jadi rebut,” sambung Risa
“dah ya ris, jangan sedih
lagi.” Eca pun member nasehat.
Risa masih terlihat
murung karena memang udah beberapa hari tidak ada kabar dari Adit. Meski sudah
terbiasa dengan keadaan itu, tapi dia merasa sedih dengan keadaannya. Kenapa tidak
bisa seperti yang lain, bisa merasakan indahnya menjalin sebuah hubungan. Tapi
dengan kesetiaan dan kerelaan hati ia tetap menunggu adit.
Hingga pada waktu yang
ditunggu, akhirnya Adit pun lulus diperguruan tinggi negeri yang sama dengan
Risa, kebetulan Adit adalah adik tingkatnya Risa.
“selamat malam popo, apa
kabar?” pesan singkat dari Adit
“Ini
beneran sms dar Adit” ( gumam Risa dalam hati)
Ia sempat ngak percaya
ada sms dari adit, karena hampir satu bulan ngak ada kabar dari kekasihnya itu.
Tililit…tililit…tililit,
bunyi
handphone Risa, jelas saja itu adit yang menelpon. Ternyata adit sudah ada
di Bogor dan ngajak ketemuan.
“ po, aku kangen. Kita
bisa ketemu kan?” sapa Adit kepada Risa
“hmm,, aku juga kangen
kamu pu. Iya, kapan mau ketemu nya?” jawab Risa dengan riangnya
“ sekarang aku ke kost
kamu ya, nanti kita jalan”
Mereka berduapun
menghabiskan hari itu bersama, berkeliling kota Bogor.
Tentu saja Risa sangat
bahagia, kenapa tidak, ia sangat menyayangi Adit yang kini baru memberi kabar
kepadanya. Sampai beberapa bulan mereka
semakin dekat dan seperti tak terpisahkan saja.
Pada suatu hari, Adit
terlihat sangat cuek sama Risa, sms ngak dibalas telpon juga ngak diangkat.
Tepat saja malamnya
adalah malam minggu dimana telah dijadwalkan untuk mereka bersama. Risa pun
mengungkapkan ketidaksukaannya akan sifat cuek adit. Hingga tanpa terasa
disetiap alunan kata-katanya diiringi tetesan air mata.
“pu, kamu tau kan, aku
ngak suka sama orang cuek. Kamu kalo ada orang lain bilang saja, jangan diamkan
aku seperti ini.” Tegas Risa dengan nada sendunya
“ po, popo sayang. Dah,
dah jangan nangis lagi ( ucap Adit sambil
mengucap air mata dari pipi manis itu)
Adit pun memeluk Risa
bermaksud menenangkannya. Kata-kata dari bibir sendu Risapun tak mampu terucap
lagi, karena tangisan dari mata indahnya semakin tak mampu terhentikan.
Keesokan harinya,
pagi-pagi sekali mereka bermaksud jalan bersama kesebuah taman, karena
kebetulan hari itu adalah hari ulang tahun Risa. Merekapun menghabiskan waktu
berdua dan banyak moment yang diabadikan dengan foto maupun video.
Hari senin, kembali Risa
harus ngampus lagi. Ia tak menyangka hari itu akan menjadi hari terburuk
baginya.
Ia terus mencoba
menghubungi Adit, tetapi tak pernah ada jawaban darinya. Kegelisahanpun
dirasakan cewek tomboy ini.
Setiap kali merasa
gelisah, ia selalu ditemani gitar nya. Ia pun menyanyikan lagu-lagu kesukaan
yang mewakili isi hatinya saat itu.
“ hai Ris, kok kamu galau
lagi? Bukan nya kemarin habis jalan sama adit kan?” tanya Eca dengan seriusn
“aku pun ngak tau ca,
hari ini aku hubungi dia tapi gak ada balasan dari nya.” Risa menjawab dengan
suara pelan
“postitif thinking aja
ris, mungkin dia lagi ada kesibukan,” Angel dating coba menenangkan
Tapi hal itu terjadi
lagi, setiap kali risa menghubungi adit selalu tidak menjawab. Hal yang sama
berulang hingga dua minggu.
“ca, adit kenapa ya, kok
aku hubungi selalu gak ada jawaban,” tanya Risa kepada sahabatnya, Eca
“mungkin udah ada yang
baru,” gumam Eca
“huss…jangan suka nuduh
gitu. Coba tanya kawannya kenapa dia gak kasi kabar.” Angel kembali coba
menenangkan Risa
“ udah njel, tapi kata
temannya dia ada kok dikost malah sibuk main hp terus.”
Hati Risa semakin kacau
balau dan tidak tahu kenapa Adit berubah seperti itu.
“Meski
berulang kali kau tak acuhkan perkataanku, hati ini tetap menunggu sampai kau
bicara
Janji
yang pernah kau ucap itu hanya mimpi tak bernyawa, kau yang dulu ada disini
Sekarang
menjadi bisu, bisu hanya kepadaku
Dingin
seperti es, keras seperti batu, tak sanggup untukku merubahnya
Hati
mu yang dulu dekat, kini jauh entah dimana. Entah siapa pemiliknya
Mungkinkah
kita bisa mengejarnya, menjadi sayap-sayap pembawa kedamaian”
Itulah sepenggal puisi
yang dibuat Risa untuk adit
Risa pun mulai bertengkar
dengan hati nya, ia bermaksud untuk meninggalkan adit karena adit telah
mengabaikannya. Karena waktu itu ia sempat minta antar pergi tetapi adit tidak
merespon, Cuma read pesan risa saja.
Setiap kali risa minta tolong , adit selalu mengabaikan, padahal dulunya adit
selalu siap membantu. Tapi sekarang telah berubah. Melihat perubahan itu, Risa
mulai bingung harus gimana, akhirnya ia memutuskan menyibukkan diri dengan
mengikuti organisasi dikampusnya.
“eh ris, tadi aku ada
ketemu Adit dijalan”
“ nah, terus?” tanya Risa
kepada Eca
“bukannya kamu senang
kalo ada dia?” lanjut Eca
“aku udah putus sama Adit,”
jelas Risa
“hah, aku dah bilang kan,
dia itu bukan cowok yang baik untuk kamu.” Tanggap Eca
“iya, aku tau itu, tapi
aku tetap sayang sama dia meski dia udah menyia-nyiakan aku.”
“apa sih yang kamu lihat
dari Adit, si cowok yang sok sibuk dan telah mengabaikan kamu. Apa dia gak sadar, kamu udah berkorban untuk
dia, malah sekarang ninggalin kamu tanpa alasan,”
“udah lah ca, mungkin
kehadiran ku hanya buat ia ngak nyaman aja.” Jawab Risa
“kamu tu ya ris, dulu dia
gak tau apa-apa disini, tapi kamu yang nuntun dia, kok dia gak tau terima kasih
gitu, mentang-mentang udah gak ada perlu sama kamu lagi lantas dia pergi,”
“jangan bahas lagi ca,
sekarang kamu bantu aku lupain dia.” Pinta Risa kepada sahabatnya , Eca
Risa hanya bisa tersenyum
menghadapi ceritanya bersama Adit, meski banyak harapan darinya kepada cowok
berginsul itu namun semua telah hilang bersama mimpi tak bertuan.
Akhir-akhir ini Risa
terlihat sibuk dengan organisasinya dan ia mulai lupa dengan adit, tetapi
kekuatan cinta seorang wanita memang tak semudah ombak menghapus lukisan diatas
pasir, cinta yang begitu tulus tetap ada untuk adit. Ia terus berusaha
melupakan, meski ada hati yang baru menghampiri, ia tetap mengharapkan
setangkai cinta dari Adit.
Entah sampai kapan ia
akan melupakannya, mungkin sampai ada yang benar-benar mampu menghapus nama
adit dihatinya atau bahkan sampai adit kembali padanya. Karena telah banyak
hati coba menghampiri namun cintanya kepada adit begitu besar dan mungkin
takkan tergantikan oleh sembarang hati.
Ini lah kisah ketulusan
cinta dari seorang gadis tomboy yang rela berkorban apapun demi seseorang yang
benar-benar ia cintai namun pada akhirnya ia pun disia-siakan.
Post a Comment
0Comments