Catatan Perjalanan Tahun 2019 (Bagian II)
Sebelum lanjut ke catatan perjalan bagian kedua, ada baiknya baca kembali bagian pertama.
Tahun 2019 begitu manis, ada banyak hal baru yang aku dapatkan di tahun ini. Kemudian, mari menemukan kembali kepingan cerita di bulan berikutnya.
7. Juli
Bulan ketujuh kembali diajak belajar, kali ini bersama seorang dosen dari CRCS UGM. Aku berkesempatan menjadi asisten peneliti dan mendampingi beliau bertemu dengan semua narasumber baik di Pontianak maupun Singkawang. Perjalanan kurang lebih 10 hari ini untuk menemukan serpihan semangat merawat harmoni sosial masyarakat di Kalbar khususnya dua kota tersebut karena seperti yang kita ketahui bersama, Kalbar menjadi salahsatu daerah pasca dan rawan konflik di Indonsia sehingga perlu ditemukan pola harmoni sosial di masyarakat yang beragam ini.
Tak hanya menjadi partner peneliti, Bu Evi, dosen CRCS UGM ini sudah seperti seorang ibu dan juga teman diskusi yang hangat dan asik karena begitu banyak pengetahuannya. Beliau sangat cerdas dan juga enerjik serta sangat suka jalan kaki, cukup menginspirasi khususnya bagi anak muda seperti aku.
Kembali ke Singkawang tapi dengan tim yang lebih besar, aku bersama dengan teman-teman SADAP dan Tepelima untuk survey tempat kegiatan serta membayar hutang liburan yang sempat tertunda. Perjalanan rombongan ini amat menyenangkan karena pertama kali jalan bareng ke luar kota. Selan survey, kami juga eksplore beberapa tempat wisata di Singkawang. Semoga, nanti ada kesempatan liburan sambil sharing selanjutnya.
8. Agustus
Meski satu pulau, tapi cukup sulit pergi ke Kalimantan lain karena biayanya mahal. Beruntunglah, ikut kepanitiaan dan akhirnya bisa pergi ke Banjarmasin, sebuah kota yang terkenal dengan pasar apungnya. Ternyata, belanja di pasar apung itu sangat menyenangkan. Tujuan utama ke Banjarmasin tentu untuk TOT persiapan Queer Camp yang akan dilaksanakan beberapa bulan mendatang.
Kemudian menjadi bagian dari Creator Muda Akademi bersama Google untuk siswa di Kalbar. Booth camp mereka sangat seru karena dalam waktu kurang dari 24 jam, semua tim bisa menghasilkan video kreatif untuk kampanye gerak baik.
Bertepatan dengan moment kemerdekaan, SADAP INDONESA terlibat dalam perayaan HUT RI bersama puluhan organisasi di Pontianak. Tentu saja, bagi-bagi pita bendera menjadi salahsatu keseruan bersama anak-anak di kawasan Waterfront Pontianak.
Sebagai kado HUT RI, aku mendampingi wartawan Pontianak Post membuat liputan khusus di daerahku yang berada di jalur antar negara itu dan hanya satu jam dari Kota Pontianak tapi beum ada listrik hingga kini. Liputan itu nampaknya belum juga menampar pihak terkait sehingga tahun 2019 berakhir, nyatanya tempat kami masih gelap.
Tahun 2019, menjadi tahun pertama festival durian terbesar di Kalbar. Sebagai penghasil durian yang enak dan lunak, Kalbar punya kesempatan bagus mengundang para wisatawan untuk datang ke tempat ini. Selain itu, peluang besar juga untuk mengeksport durian kwalitas nomor 1 ke luar negeri.
Moment kemerdekaan di tutup dengan dipublikasikannya lipuatan khusus cerita aku mendirikan SADAP INDONESIA dan membuat beberapa kegiatan bersama teman-teman yang fokus pada wadah perjumpaan anak muda lintas iman untuk merawat kebhinekaan.
9. September
September di buka dengan meditasi. Katanya, meditasi ini sangat baik untuk mengelola pikiran dan memuang virus-virus jahat dalam tubuh serta pikiran. Rasanya memang beda sih setelah meditasi, rasanya lebih nyaman dan adem. Kita dianjurkan meditasi sehari minimal sekali mungkin sekitar 30 menit, boleh sebelum tidur atau ketika bangun tidur.
Kebahagiaan bertambah karena tahun ini komunitas yang aku dirikan berusia 2 tahun. Ulang Tahun SADAP INDONESIA kami rayakan bersama komunitas mitra, sharing sambil seru-seruan bareng.
September menyajikan moment yang tak pernah aku duga karena udah sangat lama pengen ketemu Najwa Shihab tapi belum kesampaian. Tapi, September ini bukan hanya ketemu tetapi belajar bareng langsung dengan idola dan juga beberapa pemateri hebat di Narasi Content Creator. Bangga dan bahagia bercampur jadi haru karena bisa jadi bagian dari kegiatan yang digelar oleh Narasi di Kota Pontianak. Mba Nana, akhirnya kita ketemu juga.
Meski di landa asap, Kota Pontianak menjadi tuan rumah kegiatan Khatulistiwa Run dan International Dragon Boat 2019 dan merupakan kegiatan perdana bertaraf internasional di Kalbar. Aku berkesempatan jadi tim media di acara tersebut, aksara mempertemukan kita dengan banyak hal.
Penutup September, kami dari SADAP INDONESIA menyelenggarakan nonton bareng dan diskusi film Mata Tertutup bersama teman-teman Studi Agama-Agama IAIN Pontianak.
10. Oktober
Selamat datang bulan kelahiran. Tahun ini menjadi penuh warna karena menjadi bagian dari Queer Camp 2019 di Surabaya. Hal menyenangkan tentu saja dapat ketemu dengan orang baru dengan segala semangat positifnya seingga banyak yang boleh dilakukan bersama untuk keadilan.
Tak kalah menyenangkan bisa jalan-jalan dan eksplore Trowulan, Mojokerto situs sejarah Majapahit. Ada banyak candi di sana tapi kami hanya datang di Brahu, dan Wringin serta museumnya. Kalau mau lihat langsung Patung Buddha tidur terbesar ketiga di dunia, datanglah ke Trowulan.
Oktober kembali bertemu Bunda Anna, pastinya ada cerita baru dan semangat baru. Bunda juga ketemu teman-teman lintas iman di Kalbar. Asikk banget.
Tak kalah seru juga karena SADAP INDONESIA kembali menggelar diskusi, kali ini sebagai semangat dan refleksi sumpah pemuda, kita diskusi terkait Indonesia kini, Anak Muda Bisa Apa?.
Ulasan lengkap dapat dilihat di instagram @sadapindonesia.
Oktober ditutup manis dengan perayaan ulangtahun oleh Honda Kalbar serta surprise dari teman-teman komnitas. Terimakasih semesta karena tetap diberi kesempatan tetap hidup dan berbagi hal baik dengan sesama.
11. November
Sudah dekat akhir tahun, senang rasanya bisa berbagi dengan teman-teman PMKRI tentang mengenali diri sendiri dan bicara soal public speaking dalam kegiatan mereka, masa bimbingan untuk calon anggota baru, tunas penerus PMKRI Cabang Sungai Raya.
Asiknya jadi seorang blogger, dipercaya makan-makan di zona seafood, resto yang semi outdoor dengan suguhan makanan enak tapi murah, letaknya di kawasan reformasi Untan.
November juga aku baru bergabung dengan SICERDAS, sebuah aplikasi cepat dari sekolah. Dengan kegiatan baru ini, jadi rindu masa-masa SMA karena setiap hari keliling ke sekolah-sekolah untuk sosialisasi pemakaian SICERDAS.
November berduka. Dalam kurun waktu 2 minggu, ada 3 orang keluarga dekat meninggal :(
Bukan karena kecelakaan tetapi sakit.
.
.
Akhir November, kakak kandungku kecelakaan, di tabrak truk. Keadaannya amat mencemaskan dan harus dioperasi, beruntung masih selamat tetapi hingga kini belum bisa bangun, setiap hari masih harus istiraha di tempat tidur. Tapi sekali lagi, Tuhan bersamanya, semakin hari kondisinya semakin baik, semoga segera pulih dan bisa jalan kembali.
12. Desember
Awal desember masih kegiatan Temu Pemuda Lintas Iman Kalbar ke-2 karena kegiatan ini dimulai dari tanggal 29 November hingga 1 Desember 2019. Kegiatan Tepelima Kalbar kedua ini menjadi tantangan baru bagi kami untuk tetap menghadirkan ruang jumpa pemuda lintas iman.
Desember ceria, kami liburan bersama panitia Tepelima Kalbar ke-2 di Singkawang. Lagi-lagi, tempat ini jadi pilihan untuk melepas penat dan menikmati kebersamaan. Terimakasih teman-teman.
Sebelum Natal tiba, kami mengadakan dua kali kegiatan nonton bareng dan diskusi film Atas Nama Percaya dengan mengundang narasumber baik dari regional hingga internasional. Kita sama-sama membahas bagaimana kedudukan penghayat kepercayaan di Indonesia, termasuk agama Bahai.
Desember di tutup dengan moment Natal bersama sanak saudara dan juga tahun baru menuju 2020.
Terimakasih 2019, suka..suka..bahagia..duka..sedih..gembira dan penuh warna telah dihadirkan.
Yakin dan percaya semua sudah terencana dengan baik.
Selamat datang 2020, semoga menapaki perjalanan yang lebih baik dan selalu dilimpahkan semangat positif di tahun ini.
Mimpi besar: semoga bisa promosi AAD di tahun ini...Aminnnn....
Baca sebelumnya : Catatan Perjalanan bagian pertama
Baca sebelumnya : Catatan Perjalanan bagian pertama
Post a Comment
0Comments