Bertemu Keluarga Baru di Peace Train Indonesia
Mukanya nampak sumringah ketika duduk di kursi ruang tunggu Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Ia berjumpa dengan teman baru, padahal baru saja mendarat di Ibukota. Wildan nama, seorang anak muda dari Pontianak yang juga ingin terlibat di kegiatan Peace Train, sebuah program travelling lintas iman menuju satu kota untuk belajar bersama, saling mengenal dan menyemai perdamaian.
Baginya isu interfaith tidaklah asing lagi karena ia sendiri sejak dua tahun terakhir tergabung dalam Perkumpulan Pemuda Satu dalam Perbedaan Indonesia (SADAP INDONESIA).
Tapi, mengikuti Peace Train sedikit berbeda karena ini kali pertama ia ikut kereta perdamaian yang mengusung tema "Merawat Perdamaian di Era Pandemi" pada 15 hingga 17 Januari 2021 rute Jakarta Temanggung.
Ia nampak bahagia karena baru saja menginjakkan kaki di Bandara Soekarno-Hatta sudah berkenalan dengan teman dari Tomohon Manado, Sulawesi Utara, Laurentinus. Mereka langsung berteman akrab, seperti sudah mengenal sejak lama.
"Perjalanan ini untuk menemukan teman dan keluarga baru, pasti sangat berkesan," katanya.
Dulu pernah di Pondok Pesantren, kini Wildan semakin akrab dengan pemuda Kristen dari Tomohon tersebut.
Ternyata, tidak hanya Wildan yang baru saja beberapa jam di Jakarta kemudian bertemu keluarga baru.
Suasana akrab juga terlihat antara Dini, pemuda Bahai dan Ine dari Perkumpulan Mahasiswa Katolik Indonesia (PMKRI). Dini sudah menganggap Ine sebagai adiknya sendiri. Padahal, obrolan mereka hanya sekitar 1 jam saja di stasiun tetap nuansa kekeluargaan nampak begitu erat.
"Dia ini (Ine) adikku dan juga anakku," ucap Dini.
Dalam perjalanan Peace Train ini, Dini berharap bisa bertemu dengan keluarga baru, merangkai damai dan merawatnya. "Semoga perjalanan ini mampu merekatkan perdamaian di antara kita," tutur Dini.
Jakarta, 15 Januari 2021
Isa Oktaviani
Post a Comment
0Comments