Tak Semua yang Kamu Inginkan Bisa Didapatkan, Sebuah Refleksi
Pernahkah kamu ke pantai lalu bermain pasir? Coba kamu genggam dengan erat pasir itu, apa yang akan terjadi, semakin kuat kamu mengengam, maka ia makin bersikeras untuk pergi, iya kan? Begitulah dengan keinginan kita, semakin erat kita menggengam maka ia semakin cepat pergi. Hal ini yang terjadi sama aku beberapa waktu belakangan dan membuatku menyadari sesuatu kalau keinginan tak bisa dipaksakan. Aku sangat menginginkan untuk bisa bersama seseorang untuk selamanya, everthing i do untuk itu bahkan kalau memang bisa, mungkin nyawa juga dikasih. Kedengarannya agak sedikit tolol sih ya tapi mau gimana, keinginannya terlalu kuat.
Dalam doa selalu menyebut namanya untuk dijadikan orang terakhir dalam hidupku dan melawan semua yang bisa jadi penghalang misalnya perbedaan mendasar dalam kehidupan sosial, semua dilewati demi bisa selamanya sama dia. Tapi, sekuat apapun aku berusaha dan mengupayakan justru ternyata aku terlalu erat menggengam keinginan itu dan akhirnya ia pergi, tak ada kesempatan untuk aku mengambilnya lagi.
Melihat dan mengalami sendiri akhirnya aku benar - benar paham bahwa kita tidak perlu berlebihan dengan sesuatu yang kita inginkan karena akhirnya justru ia akan berlalu kepada kita, tak pernah kita dapatkan. Justru kecewalah yang kita dapatkan, hadiahnya cuma kecewa dan patah hati, sedih dan menyesal. Makanya banyak orang bilang, jangan berlebihan akan sesuatu karena yang berlebihan itu tidak baik, ingat yaa, tidaak baiikk.
Lalu gimana supaya tidak berlebihan? Dari kisahku ini aku belajar ada beberapa hal yang harus kita lakukan untuk sesuatu yang kita inginkan tanpa harus memaksa.
Serahkan semuanya sama Tuhan
Kedengarannya sangat klise ya tapi inilah kenyataan. Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah menyerahkan semuanya sama Tuhan. Percaya Tuhan akan memberikan pilihan terbaik untuk kita dan menyiapkan sesuatu sesuai dengan kebutuhan kita, bukan keinginan.
Jangan membatasi Tuhan
Tak jarang kita justru memberi limit kepada Tuhan, kita justru melebarkan limit kita, merasa kitalah yang paling tahu dan paling paham, padahal itu sama sekali TIDAK BENAR. Hanya Tuhanlah yang kuasa dan Dia sajalah yang punya kuasa atas hidup kita. Jadi, sekali lagi jangan membatasi Tuhan dengan kita fokus pada kemampuan kita dan tidak berserah pada-Nya.
Hanya dia itu saja yang bisa dilakukan, tidak ada cara lain lagi. Serahkan semuanya sama Tuhan, kita tidak pernah tahu apa yang paling kita butuhkan hingga waktu ke depan, mungkin saat ini kita merasa inilah yang kita inginkan padahal bisa saja di beberapa tahun ke depan, justru kita tidak membutuhkan itu. Lagi, percayalah hanya Tuhan yang tahu apa yang kita butuhkan, biarlah Dia bekerja untuk hidup kita, berikan semuanya sama Tuhan maka Tuhan akan memberikan semua yang kamu butuhkan.
Post a Comment
0Comments