4 Alasan Orang Beli Asuransi

Isa Oktaviani
By -
0

Percaya nggak kalo punya asuransi bisa bikin kita merasa lebih tenang ? loh, gimana tuh konsepnya, bukannya berasa lebih tenang pas semua kebutuhan tercukupi ? Itu juga benar tapi pernah terpikir kalo misalnya kita mengalami risiko, tidak perlu pusing mikirin biaya, terutama risiko kehidupan, misalnya sakit atau meninggal. Apakah hal-hal ini familiar dibicarakan? Jika belum, mari kita bahas kenapa punya asuransi bisa bikin kita merasa aman.



Asuransi merupakan perjanjian antara perusahaan asuransi (penanggung) dan pemegang polis (tertanggung) dimana tertanggung membayar sejumlah premi untuk mendapatkan pertanggungan atas risiko kerusakan, tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita oleh tertanggung, menerima pembayaran yang didasarkan pada meninggal atau hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/ atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
--- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ---

4 Alasan Orang Beli Asuransi 

Tahu nggak ada 3 musuh utama dalam hidup ini. Pertama yaitu Lifestyle, betulll gaya hidup bisa mempengaruhi cashflow kita tapi tenang, bisa kita handle dengan saving. Kedua inflasi, berasa kan yaa dulu uang 50.000 masih bisa beli KFC 2 porsi sedangkan sekarang, hanya cukup 1 aja. Tapi tenang, inflasi ini bisa kita kendalikan dengan investasi. Ketiga risiko kehidupan, seperti sakit atau meninggal dunia, hal ini kita bisa kelola dengan proteksi atau asuransi. Kebanyakan dari kita sering lupa menyiapkan proteksi, padahal ini yang akan melindungi uang atau aset kita saat risiko kehidupan terjadi.

Ada empat alasan kenapa orang memutuskan membeli asuransi. 

1. Proteksi Cashflow
misalnya kita mampu menyisihkan 2jt sebulan, setahun 24jt dan 20 tahun 480jt. Saat kita udah mulai berumur, tiba-tiba sakit dan harus ketemu dokter, dokternya bilang ada kabar baik dan kabar buruk, kita pilih yang buruk dulu dong. Kamu punya penyumbatan di jantung, perlu operasi bypass dan butuh biaya sekitar 500jt. Kabar baiknya, kamu datang cukup cepat, kemungkinan pulih sangat tinggi. 


Pilihan cuma 2, pertama jalankan operasi, pakai semua tabungan untuk berobat. Kalau tidak cukup, biasanya keluarga akan melakukan PINJAMAN ke saudara atau GALANG DANA. Risikonya tidak ada saldo dana tabungan untuk anak dan istri. Kedua, tidak berobat jadi dana tabungan bisa digunakan untuk biaya hidup anak istri. Jika diizinkan memilih, kamu mau yang nomor 1 atau nomor 2?
nah, jika kita sudah menyisihkan sedikit uang untuk membeli asuransi kesehatan, maka kita tidak perlu dihadapkan dengan pilihan sulit ini, karena kalau harus berobat, perusahaan asuransilah yang akan membayarkan semua biayanya, kita hanya perlu datang, dirawat, tanda tangan lalu pulang.

2. Proteksi Income dan Asset
Pernah dengar ada orang bangkrut akibat sakit? meski kita udah punya jaminan kesehatan yang bagus, tapi tetap harus siap uang cash untuk biaya hidup. Biasanya saat sakit kritis, orang tersebut akan melakukan pengobatan rutin dan tidak bisa bekerja. Pernah dengan 5 years survival period? artinya dalam 5 tahun tersebut ada 2 kemungkinan terjadi, orang itu sembuh dan dinyatakan sebagai cancer survivor atau orang tersebut berpulang.
seperti gunung es, kita hanya melihat puncaknya saja sepertinya tidak terlalu tinggi tapi ternyata yang tak terlihat lebih dalam dan kokoh, itu seperti income yang hilang, pengobatan alternatif, akomodasi selama pengobatan. makanya, mempersiapkan proteksi income dan asset membantu kita terlepas dari masalah tersebut, meski nggak produktif tetapi income masih ada.
3. Proteksi Biaya Pendidikan Anak
Misalnya mau naik ke gedung perkantoran lantai 20, metode mana yang dipilih, naik lift atau tangga? 
Misal memilih naik tangga bersama anak, ternyata dalam perjalanan, baru tiba dilantai 5, orang tuanya jatuh pingsan, lalu ada orang lain melihat kejadian tersebut, kira-kira ortu dan anak tersebut akan dibawa naik atau turun? Pastinya turun karena dibawah akan lebih gampang mencari penanganan atau bisa dibawa ke rumah sakit. Metode Naik Tangga ini diibaratkan perencanaan Pendidikan Anak dengan cara menyisihkan income kita untuk membeli saham/emas/property /deposito dll.

Sebaliknya saat naik lift, ketika kita menekan lantai 20, seketika itu juga akan dibawa ke lantai 20. Metode Lift ini ibarat Asuransi Pendidikan Anak.  Saat terjadi resiko pada orang tua, maka program ini yang akan langsung melanjutkan sendiri rencananya sampai anak kuliah tanpa orang tua harus menyisihkan dana lagi.
saat tanda tangan perjanjian, dana pendidikan anak langsung terjamin apapun kondisi orang tuanya, apakah sakit kritis ataupun berpulang sehingga tidak produktif menghasilkan income lagi.
4. Proteksi Keluarga


mari kita perhatikan gambar di atas. Pertanyaannya, bolehkah si ayah menurunkan tangan di saat capek? Jawabannya pasti nggak boleh kan, karena standar hidup akan turun, betul? Tapi, ada kejadian dalam hidup yang bisa membuat kita tidak bisa lagi memilih, yaitu Ketika Tuhan panggil kita Kembali, dan terpaksa kita tidak bisa lagi menopang standar kehidupan keluarga kita.

Pada saat itu terjadi: siapa yang akan menggantikan bapak? siapa yang paling merasakan dampaknya? bagaimana perasaan seorang suami jika biaya hidup tadi harus ditopang istri sendirian? apakah suami mau jika hal itu terjadi?
proteksi keluarga membantu agar keluarga tetap di standar hidup yang sama meski pencari nafkah telat berpulang.


Dari keempat alasan di atas, mana yang menurutmu menjadi prioritas saat ini? 

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)